Sebelum icip-icip makanan Makassar yang terkenal enak-enak itu, mama sempat berkeliling kota di temani Adi dan CheChe yang sedang berada di kota itu. Untungnya ada mereka jadi Mama ada yang temenin jalan-jalan keliling kota, dan shopping di Somba Opu sampai makan Palbas Srigala. Ternyata si Palbas atau Palubasa itu sungguh enak ya, Mama ajah sampai 2 kali balik kesana, padahal tempatnya sih gak terlalu nyaman, panas dan ngantriii tapi makananya memang mantaff, dan gak pernah di jual di Jakarta. Palbas itu adalah seperti soto daging sapi tapi di kuahnya terdapat serundeng (kelapa yang di sangrai) dan ada juga orang yang pesan Palbas pakai telor ayam mentah di tuang ke dalam sop mendidih tadi... aduuh enek kalo gak biasa.. makanya Mama cuman pesan yang gak pake telor.
Ternyata kotanya kecil, baru 2 jam sudah keliling di tempat yang sama berkali-kali.. hahahaha... Sempat juga mama mengunjungi pantai indah yang terkenal itu. oh iya kalo di Makassar pantainya gak perlu bayar, beda dengan di Ancol.. mau lihat pantai aja mesti bayar ya. Pemandangan di Pantai juga cukup indah, udara kebetulan cerah sekali jadi terbilang cukup panas diatas 32 derajat Celcius.
Sempat juga mengunjungi Benteng peninggalan Belanda Rotterdam, tempat ini terawat dengan baik dan bangunannya pun sungguh kuno tapi terawat dan tamanya walaupun seadanya tapi bersih banget.
Benteng kuno yang kalo dilihat dari udara berbentuk seperti kura-kura ini memang sengaja di jadikan musium dan salah satu objek pariwisata di Makassar.
Masih bersama Che Che dan Adi Mama pun diajak nongkrong sore-sore sambil menikmati pisang goreng di Gapura dan memandang kapal-kapal yang berkeliaran di laut, dan tampak pula kapa-kapal Pelni yang sedang berlabuh disana. Pemandangan di Gapura ini cukup menarik apalagi kalo pas malam tiba, terlihat trans Studio dari kejauhan dengan lampu nya yang menyala bak di Las Vegas. 





